PERKUAT IMAN DENGAN AMAL SHALEH
PERKUAT IMAN DENGAN AMAL SHALEH
Tanjungpinang||pa-tanjungpinang.go.id
Senin 25 April 2022 M Pukul 12.30 WIB bertempat di Mushallah AL-ISHLAH Pengadilan Agama Tanjungpinang Kelas IA, seluruh aparatur PA Tanjungpinang melaksanakan sholat Zuhur Berjamaah dan dilanjutkan dengan kegiatan ceramah Ramadhan yang diadakan setiap hari selama bulan suci ramadhan 1443 H. Ceramah Ramadhan disampaikan oleh Ketua Bapak Drs. H. Daswir, M.H., (Hakim) dengan Tema Perkuat IMAN DENGAN AMAL SHALEH “ Mc Entang Nuryanto (CPNS).
Iman adalah cahaya yang diberikan Allah kepada hamba-hamba-Nya, sebagai anugerah dan hadiah dari sisi-Nya”. Jadi iman itu hidayah yang merupakan hak preogratif Allah Swt yang diberikan kepada yang dikehendakinya. tetapi pada saat sekarang ini banyak seorang muslim yang mengaku beriman tetapi tidak mengerjakan amal shaleh secara berkelanjutan. Seolah-olah keimanan ini hanya dijadikan topeng untuk meraih keuntungan tertentu, Iman tanpa amal itu hampa sedangkan amal tanpa iman itu percuma. Iman adalah fondasi sedangkan amal adalah implementasi. Hal ini terlihat dari sabda Nabi SAW: “Allah tidak menerima iman tanpa amal perbuatan dan tidak pula menerima amal perbuatan tanpa iman.” (HR. Ath-Thabrani).
Allah ta’ala menjanjikan bagi siapa saja yang menggabungkan antara iman dan amal shaleh akan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia maupun akhirat. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Al-Qur’an Surah An-Nahl: 97
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِنْ ذَكَرٍ أَوْ أُنْثَىٰ وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً ۖ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُون
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (QS. An-Nahl:97)
Misalnya seperti kita sedang saum khususnya di bulan ramadhan, ketika dari awal saum sampai menjelang buka saum yang kita pikirkan hanyalah perut kita sendri, maka pahala yang di raih hanya satu, untuk perutnya. Berbeda dengan orang yang bukan memikirkan perutnya sendiri, namun juga kebutuhan oranglain, Maka dari itu jangan sampai kita menjadi orang yang hanya mementingkan diri sendiri tidak peduli dengan sesama. Maka begitu mati, sudah tidak ada lagi yang di harapkan karena tidak meninggalkan hal yang bermanfaat bagi yang hidup. Karena seorang mukmin yang cerdas, ia akan berusaha memaksimalkan jatah umurnya dipenuhi dengan amal shaleh yang pahalanhya terus mengalir dan tanpa henti (Darna TIM Redaksi PA.TPI)